Minggu, 24 Januari 2016

Segregasi #14

Menjelang sore saat burung-burung menuju sarang tanpa berkicau,
Alma : Menurut mas dia gimana?
Saya : Siapa?
Alma : Dia.
Saya : Dia Siapa?
Alma : Mas dok!
Saya : Apa?
Alma : Nona!!!
Saya : Apanya? Ehm Biasa.
Alma : Apanya?
Saya : Lho!
Alma : Apanya yang biasa?!
Saya :
Dia orang yang teratur dan berorientasi pada tujuan. Ketimbang melakukan banyak hal sentimental, dia lebih memilih menyatakan pendapatnya dengan blak-blakan. Tidak ada yang dapat membohonginya, karena dia dapat segera tahu kalau ada yang berbohong. Orang-orang mengaguminya karena hal tersebut. Karena orang-orang tahu bahwa dia punya potensi kepemimpinan.
Alma : Seperti itu biasa mas?!
Saya : Ya. Biasa. Tapi sudah cukup membuat saya jatuh cinta padanya.
Alma : PD!!! Sadar mas! Gak tidur kok ngigau!
Di ruang dan waktu yang lain, namun sekarang burung-burung berkicau dengan riangnya,
Saya : Menurutmu dia gimana?
Nona : Siapa?
Saya : Dia.
Nona : Dia siapa?
Saya : Non!!
Nona : Apa?
Saya : Alma!!!
Nona : Apanya? Ehm Biasa.
Saya : Apanya?
Nona : Lho!
Saya : Apanya yang biasa?!
Nona :
Dia orang yang seimbang, ceria, dan disayangi! Kepribadiannya tenang. Di tengah badai hebat, dia ibarat batu keras yang tidak pernah goyah. Dia membantu siapapun yang membutuhkan. Dia mendengarkan siapapun dan memenuhi keinginannya. Dia adalah penyayang yang mengutamakan orang-orang tercinta di atas semuanya.
Saya : Seperti itu biasa Non?
Nona : Ya. Biasa. Karena dia punya pacar yang sangat biasa!!!
Saya : Kamu luar biasa Non.
Nona : Itulah yang membuat saya suka sama orang yang sangat biasa mas.
Segerombolan burung terbang menuju benua sebelah. Padahal belum saatnya pergantian musim. Tanda apa ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar